Skip to content
DPPKBPPPA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
DPPKBPPPA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

  • Home
  • Profil
  • Visi Misi
  • Data Statistik Sektoral
  • Kontak
DPPKBPPPA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
DPPKBPPPA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PENTINGNYA PERSIAPAN PRA NIKAH BAGI PEMUDA PEMUDI

admin, 07/05/202107/05/2021

Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah

ALHAMDULILLAH suatu kata yang berarti SYUKUR sebagai tanda terima kasih yang paling pantas kita persembahkan kepada Allaah sebagai TUHAN YANG MAHA RAHMAN DAN MAHA RAHIIM,karena pada hari yang sangat mulia ini yaitu “sayyidul ayyam” kita masih mendapat karunia-Nya sehingga mampu memenuhi panggilan-Nya untuk bersama-sama menjalankan ibadah sholat Jum’at,tak lupa pula shalawat dan salam mari kita sampaikan kepada Junjungan,panutan kita Nabi Besar akhiruz zaman Muhammadshallallahua “alaihi Wasallam yang telah membimbing ke arah jalan yang terang dan benar.

Pada siang hari Jum’at yang bahagia ini marilah kita menghadapkan,mengarahkan hati dan fikiran kita seluruh  indera kita,seluruh anggota badan kita,seluruh sendi dan tulang kita untuk bersama-sama meningkatkan taqwa kepada sang Kholiq dengan tekad yang bulat mematuhi perintah Allaah dan menjauhi larangan-Nya.

            Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah

Sang Maha Pencipta berfirman dalam kitab Suci kita Al-Qur’an Al-Karim surah Yasiin ayat 36

يَعۡلَمُوۡنَ‏ لَا وَمِمَّا اَنۡفُسِهِمۡ وَمِنۡالۡاَرۡضُ تُنۡۢبِتُ مِمَّا كُلَّهَا الۡاَزۡوَاجَ خَلَقَ الَّذِىۡ سُبۡحٰنَ

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan baik yang ditumbuhkan di bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak ketahui”

Juga terdapat pada Surah Adzriyaat ayat 15 :

تَذَكَّرُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ زَوۡجَيۡنِ خَلَقۡنَا شَىۡءٍ كُلِّ وَمِنۡ

“Segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari akan kebesaran Allah”

Firman Allah yang lain dalam khutbah ini perlu dikutipkan adalah yang tercantum dalam Surah Al-Hujurat  Ayat 13 :

اَكۡرَمَكُمۡ اِنَّ لِتَعَارَفُوۡا‌ وَّقَبَآٮِٕلَ شُعُوۡبًا وَجَعَلۡنٰكُمۡوَّاُنۡثٰى ذَكَرٍ مِّنۡ خَلَقۡنٰكُمۡ اِنَّا النَّاسُ يٰۤاَيُّهَا

خَبِيۡرٌ لِيۡمٌ عَاللّٰهَ اِنَّ تۡقٰٮكُمۡ‌اَ اللّٰهِ عِنۡدَ

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah maha mengetahui Lagi Maha Mengenal”

Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,

Kita melihat sepasang burung berkicau bercumbu sambil merangkai sarangnya, ikan mengarungi samudera menuju tempat yang  terpencil untuk memenuhi nalurinya guna melanjutkan generasinya dan kemudian kembali ke samudera,keindahan bunga-bunga mekar merayu serangga dan lebah agar mengantarkan benihnya ke bunga yang lain untuk di buahi binatang,tumbuh-tumbuhan,bahkan atom yang negatif dan positif, elektron dan proton bertemu untuk saling tarik menarik demi memelihara eksistensinya.

Demikian naluri makhluq,masing-masing memiliki pasangan dan berupaya bertemu dengan pasangannya.Agaknya tidak ada satu naluri yang lebih dalam dan kuat dorongannya melebihi dorongan dua lawan jenis laki dan perempuan, jantan dan betina, positif dan negatif itulah ciptaan  dan pengaturan Ilahi.

Dalam kedua Ayat Alquran yang kami sebutkan di atas jelas  Allah menciptakan sesuatu di bumi ini berpasang-pasangan dan saling kenal mengenal yang akhirnya melakukan hubungan keturunannya di bumi Allah ini.

Kemudian kita “manusia” sebagai makhluq Allah yang diberi keistemewaan,timbul suatu pertanyaan “apakah yang harus kita perbuat dalam mengebangkan keturunan Adam di muka bumi ini.Apakah  akan berbuat seperti makhluq lain,binatang,tumbuh-tumbuhan? Jawabannya :

“tentu saja tidak,oleh Karena itu sebelum kita memasuki atau melakukan sesuatu tentu akan belajar apa yang akan terjadi d idalam sesuatu itu,begitu pula sebelum melaksanakan pernikahan”.

Hadirin Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah

Islam sebagai agama fithrah,dalam arti tuntunannya selalu sejalan dengan fithrah manusia karena perkawinan adalah cara hidup yang wajar, akan tetapi perkawinan perlu adanya kemampuan untuk kelangsungan berkeluarga, mengembangkan keturunan dan menjaga hukum-hukum Allah berlangsung dengan baik, anjuran Rasulullah dalam suatu Hadist yang menyatakan bahwa

“Wahai pemuda,barang siapa diantara kamu telah mampu maka hendaklah kamu kawin….”

Sebuah maqolah bahasa Arab dikatakan bahwa :

“Siapa saja yang menginginkan dunia maka carilah ilmunya,Siapa saja yang menginginkan akhirat juga tuntutlah ilmu akhirat itu,dan siapa saja yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat)maka carilah ilmu tentang keduanya”

Makna pada Hadist tersebut diatas digaris bawahi dengan arti bahwa sebelum melakukan pernikahan tentunya harus memiliki hal-hal yang dibutuhkan dalam rencana kelangsungan pernikahan tersebut. Sedangkan dalam maqolah semua yang diinginkan harus dimiliki ilmunya, baik kebutuhan duniawi, ukhrowi maupun kebutuhan keduanya.

Oleh karena itu bagi manusia yang ingin melakukan pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan pra nikah.

  1. Persiapan secara finansial mengenai segala macam materi dan biaya-biaya yang harus disiapkan untuk acara pernikahan dan haflahnya.
  2. Persiapan mental dan ilmu yang harus dipunyai oleh kedua calon  mempelai.

Dalam Khotbah ini khotib tidak membahas persiapan yang terdapat pada butir pertama.Akan tetapi akan mengupas sekilas tentang persiapan mental dan ilmu yang harus dimiliki oleh para pemuda dan pemudi yang berniat akan melakukan pernikahan.

Jelas bahwa persiapan demi persiapan harus dipunyai bagi semua manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai makhluq lemah.Beberapa pesan khusus bagi mereka yang akan menikah,dikutip dari buku Rau’at az-Zawaj (Indahnya Perkawinan) yang dikarang oleh seorang psikolog dan guru besar psikologi Universitas Ain syams,Kairo Mesir.Pesan tersebut disarikan  oleh seorang pakar Prof.K.H.Dr. Quraisy Shihab dalam bukunya “Penganten Al-Qu’an”

  1. Jadikan pasangan itu pusat perhatian :

Jadikan semua kegiatan itu mengarah kepada kebahagiaan pasangan Dunia dan Akhirat.Ambil misal di alam raya ini ada matahari yang menjadi pusat,yang didalam orbitnya beredar planet-planet tata surya, maka matahari hidup dalam rumah tangga adalah pasangan masing-masing, pasangan tata surya berada dalam dalam daya tarik matahari sehingga kalau lepas atau melepaskan diri dari daya tarik itu maka planet itu akan hancur.Demikian pula aktifitas suami istri itu semua hendaknya selalu dikaitkan dengan restu-Nya sejak bangun tidur sampai kembali tidur.

2. Wujudkan kepribadian sebagai lelaki dan perempuan :

Ciri-ciri lelaki atau kejantanan adalah keberania,kepercayaan diri tanpa keangkuhan dan tidak kalah pentingnya adalah kemampuan berhubungan dan merasakan kehadiran seorang perempuan, menghormatinya, mencintainya, mengawininya, memelihara, membela dan memenuhi kebutuhannya, serta bertanggung jawab terhadap buah perkawinannya (anak-anaknya) dengan mendidik mereka secara baik dan layak.

Adapun ciri-ciri perempuan adalah kesadaran akan kewanitaannya,mampu menerima dan memberi cinta yang suci, mulia disertai dengan kesetiaan dan kelembutan yang menyebar ke lingkungannya dengan kasih sayang dan penuh pengertian.

3. Jangan menabur benih keraguan :

Tidak ada hubungan antar manusia yang sehat bila tidak disertai dengan kepercayaan timbal balik,apalagi hubungan antara suai istri. Setiap benih keraguan akan meruntuhkan satu batu pada bangunan cinta.Jangan beranggapan bahwa satu bangunan yang kokoh dapat runtuh karena adanya goncangan gempa, ia akan runtuh  jika bata demi bata dicabut, begitu pula rumah tangga yang dimasuki oleh keaguan dari salah satu unsur pembinanya akan runtuh berantakan.

Bangunan runtuh bisa dapat direnovasi,akan tetapi bilamana yang runtuh cinta maka bagaikan selembar kaca yang telah pecah, apakah pecahan kaca dapat dipulihkan lagi?

4. Pembagian tanggung jawab :

Hubungan yang didasari oleh cinta dan diikat dalam suatu perkawinan bukanlah hubungan bisnis dengan mitra kerjanya yang diberikan syarat-syarat tertentu.Hubungan suami-istri ini adalah ikatan suci yang disadari oleh keduanya, mereka tentu ada kelemahan dan kelebihannya baik secara material maupun psikologi, oleh karena itu suatu kerjasama yang serasi dan baik diperlukan dalam bangunan rumah tangga yang ideal dengan pembagian tanggung jawab yang seimbang antara keduanya.

Dalam pandangan Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahualaihi ‘alaihi Wasallam,pada prinsipnya suami bertanggung jawab memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya dan istri bertnggung jawab menyangkut urusan rumah tangga.Sedangkan untuk menciptakan ketenangan menjadi tanggung jawab bersama.

5. Lakukan Dialog :

Allah dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran Ayat 159 menyatakan : “Maka disebabkan rahmat dari Allah –lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu karena itu maafkanlah mereka mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan urusan-urusan itu….”

Jelas dialog diperlukan oleh sepasang suami istri untuk memecahkan segala macam permasalahan hidup ini,jangan melakukan sesuatu atas dasar menang sendiri. Dialog tidak mesti dilakukan antara suami istri akan tetapi dengan putra-putrinyapun sangat diperlukan.

6. Siapkan diri melakukan aneka peranan :

Jangan segan-segan melakukan sesuatu yang menyebabkan kelucuan dalam rumah tangga,kadang-kadang suami harus memerankan seorang ibu atau istri memerankan seorang bapak karena adanya saling tolong menolong dalam pekerjaan misalnya, suami harus menyuci, menyapu, memasak dan istri bekerja seperti layaknya lelaki.

7. Tampakkan Cinta dan Kebanggaan :

Saling memuji atas keelokan isteri dan kegagahan seorang suami sangat diperlukan dalam rumah tangga yang dipenuhi dengan rasa cinta. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam pernah memuji isterinya Siti Aisyah dengan menyebutnya Humaira yang berarti Si Jelita yang kemerahan pipinya. Beliau bersabda :

“Ambillah setengah dari ajaran agamamu dari Si Jelita yang kemerah-merahan pipinya”

8. Keseimbangan ekonomi :

Keseimbangan adalah kata kunci yang menyangkut nilai-nilai Ilahi yang menyangkut tegaknya alam raya termasuk tegaknya kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu pasangan suami isteri haruslah memiliki pandangan yang sama. Seorang isteri yang mungkin hidup mewah di lingkungan keluarganya, bila menikah dengan seorang yang memiliki kemampuan ekonomi pas-pasan harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang dialaminya. Disini ia harus dapat menciptakan keseimbnagan anata pemasukan dan pengeluaran.

9. Perhatian pada keluarga besar

Ada sebagian anak apabila sudah kawin melupakan ibu kandungnya dan menumpahkan seluruh perhatiannya kepada pasangannya. Perhatian anak yang demikian ini adalah tidak sesuai dengan jiwa ajaran agama Islam. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan bahwa siapa yang pantas mendapatkan perhatian, jawab beliau adalah ibumu … ibumu … ibumu.

Hal ini berarti walaupun anak tersebut sudah berstatus  nikah harus tetap tidak boleh melupakan keluarga terutama kedua orang tua. Perkawinan bukan antara  dua insan akan tetapi perkawianan merupakan mempersatukan dua keluarga menjadi keluarga besar.

10. Privasi dan hubungan dengan pihak lain

Dengan perkawianan, seorang lelaki dan seorang perempuan tidaklah hidup sendiri lagi. Mereka berdua sudah merupakan satu kesatuan, semua yang diketahui oleh salah satu pasangan sebaiknya diketahui oleh pasangannya. Akan tetapi tidak semua yang diketahui oleh keduanya harus diketahui oleh pihak lain, harus ada jarak antara manusia yang sudah kawin dengan pihak lain agar tidak terjadi apa yang dikatakan kecemburuan. Hubungan suami isteri adalah hubungan yang suci, tidak ada yang lebih tahu hubungan tersebut kecuali ALLAh. Oleh karena itu jagalah privasi keluarga jangan sampai suatu aib keluarga diketahui oleh orang lain yang akan menebarkan fitnah.

K e s i m p u l a n  :

  1. Dalam membina keluarga yang dicita-citakan haruslah menjaga TAUHID kepada Allah, agar keluarga terbina dengan Ridha Allah. Hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (Hadist Qudsi) :

“Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah ucapannya bahwa “Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakanku pada permulaan. Ketahui bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan berikutnya. Adapun caci makinya terhadapKU ialah ia berkata “Allah mempunyai anak” Padalah Aku Maha Esa yang bergantung segala sesuatu kepadaKu, Aku tidak beranak dan tiada puluh diperanakkan dan tida ada seorangpun setara denganKu”.

2. Rencanakan keluarga sesuai dengan kemampuan yang dipunyai, sehingga terhindar hal-hal yang tidak dinginkan.

3. Rencankan keluarga dengan anak-anak yang berkualitas, berkemampuan, daya juang yang tinggi, jangan mempunyai anak dengan kuantitas banyak tapi lemah seperti yang disinyalir Rasulullah dalam Hadistnya :

“Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh golongan lain sebagaimana orang-orang berebut makan dalam mangkok, Para sahabat bertanya : Apakah  saat itu kami sedikit Ya Rasulullah ?  Beliau menjawab “ Tidak , bahkan saat itu jumlah kamu banyak sekali tetapi  seperti  buih air bah (tidak berguna) dan kamu akan ditimpa penyakit wabn”. Mereka bertanya lagi : Apakah penyakit wahn itu Ya Rasulullah ?  Beliau menjawab : “Terlau mencintai dunia dan takut akan mati” (Abu Dawud)

4. Peliharalah keluarga dari segala macam kerusakan  moral, akhlaq, dan berbagai macam penyakit  yang membahayakan diri sendiri. Firman Allah dalam Al-Qur’an al-Karim Surat At-Tahriim ayat 6 :

نَارً وَاَهۡلِيۡكُمۡاَنۡفُسَكُمۡقُوۡۤا اٰمَنُوۡا الَّذِيۡنَ يٰۤاَيُّهَا

نَارً =  arti yang sebenarnya (ma’na haqiqi) adalah  api neraka dapat diartikan sebagai musibah, penyakit atau cobaan-cobaan di dunia (ma’na majazi), hal ini disepakati oleh kebanyakan para ahli Tafsir (Mufassirin).

Demikian khotbah ini pada siang hari ini, mudah-mudahan berguna dan bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat bagi keluarga di rumah dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara yang sama-sama kita cintai ini, Aamiin.

Sumber :   Buku Khutbah Jum’at Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, diterbitkan oleh BKKBN bekerjasama dengan DEDAG RI, PBNU, MUI dan DMI.

DisPPKBPPPA Kab.HSS-Seksi Advokasi, KIE dan PTLKB (06/05/21)

Uncategorized

Post navigation

Previous post
Next post

Related Posts

Uncategorized

PELATIHAN KADER PATBM DI KAB. HSS

16/06/202121/06/2021

Selama 2 hari Selasa-Rabu tanggal 15-16 Juni 2021, Bertempat di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kab. Hulu Sungai Selatan dilaksanakan Pelatihan Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Pelatihan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Kalimantan Selatan…

Read More
Uncategorized

8 Bagaimana Individu Dikatakan Bebas dari Gangguan KESEHATAN REPRODUKSI ?

06/05/2021

Individu dikatakan bebas dari gangguan kesehatan reproduksi, jika : Aman dari kemungkinan kehamilan tak diinginkan (KTD). Terlindung dari praktek reproduksi yang berbahaya (resiko tinggi) Bebas memilih kontrasepsi yang cocok pada Pasangan Usia Subur sesuai dengan kelayakan medis. Punya akses terhadap informasi kontrasepsi dan reproduksi. Punya askes terhadap perawatan kehamilan dan…

Read More
Uncategorized

Pencanangan Kampung KB

22/11/201722/01/2018

Hulu Sungai Selatan – Bupati Hulu Sungai Selatan Drs. H. Achmad Fikry, M. Ap menghadiri kegiatan “Pencanangan Kampung KB Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2017” yang bertempat di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Jambu Kecamatan Padang Batung. Pada kesempatan ini Bapak Bupati berkesempatan menyerahkan beberapa bantuan sosial diantaranya bantuan BKB-KIT,…

Read More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2024 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANANK
Pelayanan dan Sosialisasi Keluarga Berencana (KB) serta Kesehatan Reproduksi di pasar tradisional Kecamatan Loksado pada hari Rabu, 26 Februari 2025
Fasilitasi permohonan bantuan ke Baznaz,Dinsos,dan Dinkes untuk Keluarga beresiko Stunting di kabupaten hulu sungai selatan
Pembacaan Nilai-Nilai ASN Ber-AKHLAK Dinas PPKBPPPA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023

Archives

  • May 2025
  • February 2025
  • October 2024
  • September 2024
  • June 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • November 2023
  • October 2023
  • August 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • August 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • Instagram
  • YouTube
  • WordPress
  • Facebook

Alamat

Jl. A. Yani, Kandangan Kota, Kec. Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan 71217

©2025 DPPKBPPPA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN | WordPress Theme by SuperbThemes