Orang Tua Hebat, Yuk Dukung Penurunan Stunting Ubah Mindset Mulai dari Pemberian Makanan Bergizi Pada Anak admin, 15/10/2021 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta (6/10/21) – Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang terjalin antara BKKBN dan Tanoto Foundation , “Atas nama BKKBN tentu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, karena sudah memberikan dukungan yang luar biasa dalam rangka percepatan penurunan stunting, sehingga hari ini dapat mengadakan webinar yang fokus kepada memperbaiki pola asuh dan juga tentu meningkatkan akses terhadap pola asuh tersebut dan juga bagaimana kita bisa memberikan contoh-contoh praktik baik dalam rangka penurunan stunting. Target penurunan stunting yang sangat luar biasa kalau menurut saya 14%, ini menjadi suatu yang luar biasa juga bagi BKKBN dan seluruh jajaran dan mitra kerja,” ungkap dr. Hasto. “Hari ini kita mengadakan webinar dan kemudian didukung oleh Tanoto Foundation dan kita juga akan banyak bicara tentang masalah pola asuh adalah sangat tepat sekali, kenapa begitu karena memang kita harus mendidik tidak hanya mendidik anak tetapi juga mendidik keluarga karena kunci sukses dari pengentasan stunting/penurunan stunting bagaimana keluarga bisa memberikan asuhan yang optimal kepada anaknya, anak dalam posisi yang tidak berdaya untuk ingin menjadi stunting atau tidak menjadi stunting maka penentunya adalah yang ada di lingkungannya yang dalam hal ini lingkungan yang paling dekat adalah keluarga”, jelas dr. Hasto saat membuka Webinar “Praktik Baik Upaya Percepatan Penurunan Stunting : Menjadi Orang Tua Hebat Melalui Perubahan Perilaku dalam Mendukung Percepatan Penurunan Stunting” yang dilaksanakan secara virtual. (06/10/2021). “Ada satu hal yang sangat penting untuk dikoreksi bersama yaitu mindset, mindset keluarga. Tentu Tanoto Foundation punya pengalaman besar didalam melakukan suatu pendidikan terhadap masyarakat baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur yang melalui intrakulikuler maupun ekstrakulikuler bahkan yang nonkulikuler sehingga tantangan kita sekarang ini adalah bagaimana masyarakat itu menjadi butuh, menjadi merasa perlu bahwa stunting itu penting dan stunting itu harus diatasi. Untuk menuju kesana memang pendidikan, pengetahuan, terkhusus bagaimana pengetahuan tentang pengasuhan, bagaimana keluarga bisa menjalani fungsi perlindungan ini menjadi suatu yang sangat penting sekali“, imbuh dr. Hasto. Pada kesempatan yang sama Head of Early Childhood Education and Development Tanoto Foundation Eddy Henry juga menjelaskan, “Peran aktif keluarga dalam upaya pencegahan stunting selalu diharapkan pertama terkait dengan pemenuhan gizi anak khususnya pada periode 1000 hari pertama kehidupan. Upaya pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi harus melibatkan banyak pemangku kepentingan baik dari unsur swasta, organisasi masyarakat sipil, lembaga pembangunan, media, akademisi, dan masyarakat umum diseluruh di Indonesia. Oleh karena itu _Tanoto Foundation_ ikut berkontribusi dalam peningkatan SDM Indonesia diantaranya dengan meningkatkan kualitas pengasuhan anak 0-3 tahun dan juga berkontribusi secara penuh dalam mendukung pemerintah untuk program percepatan penurunan stunting di Indonesia“, jelas Eddy. “Untuk program percepatan penurunan stunting _Tanoto Foundation_ menjadi donor perintis untuk World Bank atau program Word Bank ,inisiatif ini bertujuan membantu pemerintah dalam memberikan visi dan meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan nasional, anggaran pemerintah, reformasi sistemik, dan solusi lokal serta keterlibatan warga dalam penyediaan layanan. _Tanoto Foundation_ juga bersama Yayasan Cipta juga bekerja langsung di lapangan dengan mendampingi 7 kabupaten ada di Rokan Hulu, Pasaman Barat, Garut, Kutai Kertanegara, Pandeglang, Lombok Barat, dan Lombok Utara dalam mengembangkan dan melaksanakan strategi komunikasi perubahan perilaku“, terang Eddy. “Penanganan stunting itu harus mulai dari hulu, nah ini satu wujud yang kami lakukan kemudian didukung juga oleh Kemendikbudristek untuk bagaimana peran-peran mahasiswa itu bisa menjadi calon orangtua tapi juga Agen of Change yang bisa juga menyebarluaskan pesan-pesan yang berkaitan dengan percepatan stunting. Mudah-mudahan inisiatif-inisiatif tersebut dapat menjadi pembelajaran, penyemangat dan mungkin bisa menjadi rujukan untuk dapat bersama-sama mendukung upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini merupakan awal yang baik bagi Kerjasama antara _Tanoto Foundation_ dan BKKBN guna menghasilkan lebih banyak inovasi yang berbasis keluarga sehingga dapat membuat peran orangtua agar dapat menjadi orangtua hebat bagi anak-anak Indonesia yang bebas stunting“, ucap Eddy. Selain itu dr. Hasto juga menambahkan, “Pengetahuan yang terkait dengan gizi ini sebetulnya menjadi bagian fungsi keluarga di dalam perlindungan kepada anak dan keluarga, mindset tentang gizi bagaimana bahwa keluarga ini sering mengeluarkan belanjanya tetapi justru boros tetapi tidak tepat sasaran. Mereka konsumsi barang-barang yang sebetulnya tidak mencerminkan gizi seimbang sehingga tubuh anak itu kesannya kenyang anak itu mendapat porsi kesannya banyak tetapi sel-selnya dia kelaparan. Ini karena mindset kita dalam menyikapi menu sehari-hari juga perlu sekali kita mendapatkan banyak pembelajaran. Kita optimis bersama mitra kita bisa mengatasi seribu hari kehidupan bersama dan juga pengasuhan keluarga dengan baik“, tutup dr. Hasto. (Humas/TWD) Jakarta/06/10/2021Biro Umum dan HumasBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Uncategorized
Uncategorized Bidang Perlindungan Anak Dinas PPKBPPPA Kab. HSS Melaksanakan Pembinaan Forum Anak Desa 04/02/2019 Tujuan dari Kegiatan Pembinaan Forum Anak Desa adalah : Mendorong dan mendukung Anak untuk mengembangkan potensi serta minat/bakat Anak-anak, Sebagai wahana Komunikasi dan interaksi Anak, Menciptakan kader-kader untuk perubahan serta motivator bagi Anak-anak, Wahana sosialisasi hak dan kewajiban sebagai anak di lingkungan teman sebaya, Melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan… Read More
Uncategorized Edukasi Kesehatan Reproduksi Bersama dr.HASTO “HAMIL HARUS SEHAT” 06/10/202107/10/2021 Jika ingin melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, dibutuhkan sel sperma dan sel telur yang baik dan sehat kemudian dilanjutkan dengan pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dr. Hasto menyarankan pasangan suami istri untuk mengonsumsi makanan bergizi saat sedang merencanakan kehamilan. Karena apa yang dikonsumsi saat ini juga… Read More
Uncategorized Pengantar KIE di Media Sosial tentang KESEHATAN REPRODUKSI 09/07/2020 Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah Materi KIE tentang “Kesehatan Reproduksi” untuk Media Sosial sudah selesai, sumber materi dari buku “ADA APA DENGAN KESPRO” dari BKKBN, Materi ini adalah Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) dalam rangka pencapaian pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan kesehatan yang berkualitas. Materi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan… Read More